Rabu, 10 Januari 2018

Serba Serbi HOAX



Hallo sobat blogger sekalian.
lama nih tidak posting hal yang menarik

di era yang semakin maju seperti saat ini, arus komunikasi dan informasi rasanya sudah tidak terbendung lagi, dari arah manapun akan kita dapatkan informasi karena kenapa, karena setiap orang sekarang sudah seperti wartawan. melakukan peliputan di manapun, kapanpun dan apapun.
ada Reporter yang Suka share berita bagis, baik dan menyenangkan, tetapi ada pula reporter yang sukanya mengumbar beria bohong dan hoax hoax sampah tidak jelas hanya demi sebuah popularitas.

Nah sekarang yang akan di bicarakan adalah masalah Hoax
Hoax (ingh; Pemberitaan Palsu) = informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.[1] Hal ini tidak sama dengan rumorilmu semu, maupun April Mop. (Sumber Wikipedia)

Nah sekarang apa tujuan dari di buat beritanya Hoax tersebut,
Tujuannya jelasnya untuk  menipu atau mengakali pembaca maupun pendengarnya dengan memberikan informasi agar dipercayai. Mengecoh perhatian dan mendoktrin para pembaca. Biasanya berita hoax cendrung terdapat di dunia maya terutama terdapat pada situs/ website yang mengatasnamakan media-media pemberitaan.
adapun poin poin nya adalah

1. Hoax dengan Tujuan Menggiring opini public agar sependapat dengan penulis
2. Hoax dengan Tujuan Mencari keuntungan belaka (Seperti Untuk mendongkrak Rating suatu blog, Berita sosmed atau Website)
3. Hoax yang sengaja di berdayakan oleh pihak 

Tips Menghindari HOAX


Beberapa orang bertanya "bagaimana cara menghindari HOAX? apakah ada teknik Khusus untuk mengenali HOAX?"

Mengetahui Ciri-Ciri HOAX yang berada umum dimasyarakat

1. Tidak menyertakan link sumber terpercaya

Link sumber bukan sembarang link sumber informasi, tapi harus link sumber dari situs web atau blog terpercaya. Media online besar dan terpercaya selalu memiliki struktur kepengurusan seperti penanggung jawab konten, halaman kontak dan redaksi.
Pada umumnya, informasi palsu atau berita palsu (hoax) di internet disebarkan ulang dengan cara copy dan paste. Setelah di copas, konten di edit sedemikian rupa dan di sisipi dengan ideologi hoaxers tanpa menyertakan link sumber.
Saya sering sekali menemukan konten berita atau informasi palsu yang menyebar di media online tanpa links sumber. Perilaku tersebut dilakukan untuk mengecoh netizen, karena berita dan informasi asli sudah di pelintir sedemikian rupa untuk memberikan efek berita polos tanpa propaganda.

2. Link sumber palsu dan tanpa laman landas

Ciri-ciri informasi palsu di internet yang beredar luas saat ini banyak menggunakan metode tempel link palsu. Metode link sumber palsu misalnya:

Situs resmi www.ninoartikel.com adalah situs nomor satu di Lampung dan sudah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo. Bapak Muhammad Ridho Ficardo menganggap situs Nino Artikel sudah cukup bla bla bla. Selain itu juga pemerintah Lampung mengapresiasi dengan cara melakukan publikasi artikel terkait penghargaan melalui situs resmi Provinsi Lampung yang beralamat di http://lampungprov.go.id/.

Contoh format pesan palsu seperti itu sudah bisa disebarkan melalui Broadcast BBM, WhatsApp dan lain sebagainya.
Cara tersebut masih sangat ampuh untuk mengelabui si penerima pesan hoax, mengingat pengguna yang baru melek internet pada umumnya memiliki kecenderungan mudah mempercayai segala sesuatu yang berhubungan dengan internet.
Mayoritas pengguna internet yang baru melek internet cenderung mudah meyakini dan diyakinkan. Para netizen lupa sekaligus tidak tahu cara melakukan pengecekan berita asli, palsu, setengah asli, setengah palsu, situs web kredibel, situs web abal-abal dan semacamnya.
Dibagian tanpa laman landas pola pengalihan nya pun sama, hanya saja diberikan sedikit perbedaan pada link sumber dengan metode edit permalink agar penerima konten palsu (berita hoax) lebih mudah untuk diyakinkan.
Misalnya, permanen link (permalink) asli http://lampungprov.go.id/berita/gub.... Setelah itu di ubah menjadi http://lampungprov.go.id/berita/gub... agar link terlihat asli dan natural.
Bagaimana, apakah sudah terlihat meyakinkan link sumber berita hoax karya saya tersebut? Jika link sumber palsu tersebut di klik, maka Anda tidak akan menemukan berita terkait penghargaan. Nah, laman menyesatkan seperti itu saya istilahkan sebagai link sumber tanpa laman landas (fake link).

3. Di paksa untuk menyebarkan ulang informasi

Pernahkah Anda merasa tertekan dan takut karena pesan siaran (broadcast) atau informasi yang Anda baca memiliki pola ancaman langsung dan tak langsung seperti ancaman pintu neraka dan surga? Bagi yang akrab dengan BBM, Line, WhatsApp serta media sosial chat lainnya, pasti tak asing lagi dengan hal-hal yang saya maksud.
Tidak ada yang perlu kita takuti, berharap dan takutlah kepada Tuhan, bukannya malah takut dan berharap kepada manusia yang ada di media sosial dan Broadcest BBM. Seandainya pesan tersebut mengandung kebaikan, sebarkan lah karena Tuhan , bukan karena alasan atau dorongan lain

4. Tidak masuk akal

Informasi atau berita yang tak masuk akal umumnya dijadikan sebagai jurus paling ampuh untuk menyebarkan berita hoax (palsu). Jadi mulai sekarang, gunakan lah akal sehat bukan hanya di dunia nyata, tetapi juga saat Anda berada di dunia maya, karena keduanya memiliki potensi yang sama.
Baik konten artikel, gambar dan video akan mereka format sedemikian rupa agar target atau penerima berita hoax memiliki rasa penasaran yang tinggi dan akhirnya terdorong ingin menyebarkan ulang informasi tersebut dari mulut ke mulut dan dari media sosial ke media sosial lainnya
Yang sering terjadi, korban tidak sadar turut serta berkontribusi dengan cara menyebarkan ulang konten hoax tanpa menyibak lebih jauh (menganalisa) informasi yang beredar luas di internet.
Hal tersebut tak ubahnya seperti virus yang disebarkan secara otomatis dan menyebar dengan mudah karena dianggap sebagai anti virus (AV).
Jika program jahat sudah dianggap sebagai bagian dari kinerja sistem penolong, maka pada akhirnya virus akan mendominasi dan menandai program baik sebagai program jahat.

5. Tidak merespons pertanyaan

Ciri-ciri informasi palsu di internet yang disebarkan melalui media online, percaya atau tidak percaya sudah diterima dengan baik setiap harinya. Korban informasi palsu biasanya tak sadar melakukan posting ulang atau penyebaran ulang berita hoax secara membabi buta.
Jika informasi hoax sudah dapat mewakili perasaan pengguna internet (netizen), maka korban informasi palsu tersebut dapat dipastikan akan menutup diri dan pikirannya. Bukan hanya itu, korban konten palsu pun dengan suka rela berdebat kusir dengan netizen lain yang mungkin lebih mengerti dan memahami.
Kalau kita mau cermat, kita dapat melakukan uji coba dengan cara mencari informasi sensasional atau informasi yang bombastis di media sosial facebook, google plus, thread di forum dan semacamnya.
Setelah Anda menemukan berita atau informasi dengan nuansa hoax, perhatikan bagaimana penebar berita bohong itu membalas pesan atau merespons komentar Anda dan komentar para netizen.
Seandainya penebar informasi sama sekali tidak ikut dalam diskusi panas yang dia buat, kemungkinan besar pembuat informasi tersebut adalah salah satu atau bagian dari hoaxers yang sedang me-manipulasi fakta dan atau melakukan strategi pengacau situasi.
Perilaku tersebut tidak selalu dilakukan karena kepentingan kelompok, tapi bisa juga untuk kepuasan dan keuntungan pribadi.
Apakah berita bohong banyak disebarkan oleh pembohong juga mas?! Tidak, korban berita palsu (hoax) yang melakukan re-posting atau membagikan ulang berita bohong tersebut pada umumnya sedang tidak sadar karena keterbatasan wawasan dan informasi
Ciri-ciri khusus pengguna internet (netizen) yang akan dijadikan target utama hoaxers adalah sekumpulan netizen yang memiliki wawasan minim dan baru saja melek internet. 
Selain itu, ciri khusus lainnya terkait korban hoaxers yang membagikan ulang berita bohong secara tidak sadar hanya akan membalas beberapa pesan dari komentator yang pro hoax dan beberapa komentator kontra yang memiliki argumentasi tipis.

Tips Menghindari HOAX ( Credit to Kompas.com )

1. Cek URL-nya

Pertama-tama cek URL atau alamat situs beritanya. Banyak berita hoax yang model penyebaran beritanya dengan menggunakan nama sebuah perusahaan media yang sudah dikenal. Tampilan halaman mukanya pun dibuat sedemikian rupa hingga terlihat mirip asli.
Untuk mengetahuinya dapat dengan memperhatikan URL-nya. Apakah alamat situs beritanya betul atau ternyata berbeda.
Ini technical banget. Tapi kalau misalnya ini bentuknya online tipsnya sih selalu perhatikan URL-nya. Jangan termakan (tampilan) homepage

2. Jangan langsung percaya broadcast message

Broadcast message juga merupakan model penyebaran berita hoax yang cukup masif. Metodenya adalah pesan yang disebarkan dari satu pengguna ke banyak pengguna lainnya. Biasanya pengguna yang percaya akan ikut menyebarkannya ke banyak pengguna lainnya sehingga terus berlanjut.
Isi pesan juga biasanya dikemas sebagai sebuah berita yang bersumber dari media yang sudah dikenal, padahal bukan. Hal yang sama juga berlaku terhadap pesan yang disertakan bukti foto dan screen capture.
Biasanya orang gampang percaya karena ini screen capture, padahal kan bisa diedit

3. Jadikan Google sebagai teman baik

Melakukan pengecekan adalah cara paling ampuh untuk membuktikan kebenaran suatu berita. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan mesin pencari Google.
Coba cek dulu melalui Google, di website lain dan di media lain ada nggak beritanya? Kalau nggak ada, kemungkinan itu berita palsu. Apalagi kalau itu berita sensasional
Apalagi sekarang melalui Google juga dapat melakukan pengecekan foto. Pengguna cukup men-drag foto tersebut ke halaman Google Images untuk mencarinya secara online.

Cara mengenali Akun Palsu & Fanspage Palsu
Umumnya, FP & Akun Palsu dibuat pada tanggal masih berumur biji jagung
Postingannya hampir semuanya berbau konten bohong & “Viral”, atau bahkan jika itu adalah akun palsu, terkadang dia tidak pernah memuat satupun post dan hanya memprovokasi di setiap komen di akun lain, FP, & grup

ketererangan tentang akun & FP tsb tidak di isi sama sekali atau terkesan asal - asalan
tidak ada foto diri yang asli ( Akun )

tidak menjawab komentar atau disaat mereka menjawab, mereka terkesan “tidak tahu”, “cuma menyebarkan”, dsb. atau bahkan ada yang makin meng-kompori

Membuat Post “Giveaways” sebuah merk terkenal dalam jumlah yang tidak sedikit FP sebuah merk atau perusahaan besar yang asli biasanya memiliki tanda Centang biru

nah, sudah jelas, kan? bila anda sudah gerah dengan HOAX - HOAX dan Penipuan yang berseliweran, bisa kalian laporkan ke pihak berwajib dan kominfo,




Tidak ada komentar:

Posting Komentar